Digital Marketing dalam B2B dan B2C

Pemasaran atau yang seringkali disebut marketing, tentunya sudah tidak asing lagi kita dengar. Hampir seluruh bentuk usaha sangat membutuhkan marketing yang baik agar dapat bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Marketing adalah suatu proses untuk membentuk hubungan antara sebuah bisnis dengan konsumennya yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan.

Seiring dengan perkembangan zaman, gaya marketing lama seperti berjualan door-to-door atau pintu ke pintu tentunya sudah tidak relevan lagi saat ini. Oleh karena itu, marketing saat ini seringkali dilakukan melalui kanal digital atau yang lebih sering disebut sebagai digital marketing. Digital marketing memanfaatkan kemampua kanal digital, seperti media sosial dan e-mail marketing untuk menyebarkan berbagai macam promosi atau informasi mengenai suatu produk atau jasa dengan cepat tanpa terbatas ruang dan waktu, tentunya dengan target pemasaran yang telah disesuaikan. Digital marketing saat ini lebih sesuai diterapkan karena tanpa sadar alat dari digital marketing ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, contohnya Facebook, Instagram, dan TikTok.

Strategi pemasaran digital atau digital marketing sama-sama digunakan dalam dua tipe marketing ini, yaitu:

  1. Business-to-consumer (B2C)
  2. Business-to-business (B2B)

Perbeedaan Marketing B2B dan B2C

B2C adalah singkatan dari business-to-consumer, yang berarti sebuah bisnis atau produsen langsung menjual produk atau layanan ke target konsumen akhir mereka. Perusahaan B2C perlu memikirkan tentang bagaimana mereka dapat terlibat dengan pelanggan mereka dan membuat mereka merasa penting sebagai pelanggan.

B2B adalah singkatan dari business-to-business, yang berarti suatu bisnis atau produsen menjual produk atau layanan mereka langsung ke bisnis lain dan bukan konsumen akhir. Perusahaan B2B memiliki kebutuhan yang berbeda dengan perusahaan B2C karena secara teknis mereka tidak menjual produk atau layanan langsung ke konsumen sendiri; sebaliknya mereka menjualnya melalui sistem rantai pasokan perusahaan lain sehingga selalu ada orang lain antara konsumen dan diri mereka sendiri

Digital Marketing pada Marketing B2B dan B2C

Untuk mengetahui strategi pemasaran digital yang sesuai bergantung pada pemasarannya, apakah termasuk dalam B2B atau B2C?

Karena perusahaan B2B bekerja dengan bisnis lain, seperti produsen, distributor, dan pengecer maka Mereka cenderung memiliki hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, sehingga mereka memerlukan digital marketing yang dapat membantu mereka menjalin hubungan tersebut. Cara yang baik untuk melakukan digital marketing untuk B2B adalah melalui iklan di situs web yang sering dikunjungi oleh para petinggi atau decision maker (pembuat keputusan) di industri mereka. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan penjualan untuk kedua belah pihak yang terlibat.

Perusahaan B2C bekerja langsung dengan konsumen—seperti toko pakaian atau restoran. Pelanggan mereka lebih cenderung mencari sesuatu yang spesifik pada saat tertentu (daripada menginginkan hubungan jangka panjang) sehingga mereka membutuhkan strategi pemasaran digital yang menargetkan konsumen akhir secara langsung.

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Lokasi Pemasangan Billboard yang Efektif

Menentukan Strategi Pemasaran Digital yang Sesuai untuk B2B maupun B2C

Setelah mengetahui platform mana yang terbaik untuk tipe bisnis tertentu, maka mulailah dibuat konten yang menarik bagi audiens atau target pemasaran. Misalnya, untuk B2B, maka isi kontennya harus mendidik dan informatif dan untuk B2C konten yang disuguhkan harus lebih menghibur dan menarik. Setelah memiliki pemahaman yang baik tentang digital marketing dan cara kerjanya, maka mulailah bereksperimen dengan berbagai strategi digital marketing dan taktik untuk melihat mana yang terbaik untuk bisnis saat ini.

Ada berbagai strategi pemasaran digital yang dapat digunakan bisnis untuk menjangkau target pasar mereka. Beberapa strategi pemasaran digital lebih efektif untuk bisnis B2B, sementara yang lain lebih efektif untuk bisnis B2C.

Berikut adalah beberapa strategi pemasaran digital yang sama efektif untuk bisnis B2B dan B2C:

1.Pemasaran Konten pada Situs Web

Source: freepik

Pemasaran konten adalah jenis digital marketing yang melibatkan pembuatan dan berbagi konten berharga untuk menarik dan melibatkan audiens target pemasaran. Pemasaran konten dapat digunakan untuk mengarahkan traffic ke situs web, memberi arahan, dan membangun hubungan dengan pelanggan.

 

  1. Pengoptimalan Mesin Pencari (SEO)

Source: Freepik

SEO adalah jenis digital marketing yang membantu untuk meningkatkan visibilitas situs web sebuah bisnis dan kontennya di halaman hasil mesin pencari. SEO dapat digunakan untuk meningkatkan lalu lintas organik ke situs web, meningkatkan kualitas konten situs web, dan mendapatkan peringkat lebih tinggi di halaman hasil mesin pencari.

  1. Pemasaran Media Sosial (SMM)

Source: Freepik

Pemasaran media sosial adalah jenis digital marketing yang melibatkan pembuatan dan berbagi konten di platform media sosial untuk mempromosikan merek suatu brand dan membangun hubungan dengan pelanggan. SMM dapat digunakan untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web Anda, memberi arahan, dan membangun brand awareness.

 

Baca Juga: Yuk, Berkenalan dengan “DIGITAL MARKETING”!

 

Kesimpulan

Digital marketing sama-sama berguna bagi pertumbuhan B2B maupun B2C, hanya saja keduanya perlu cara pendekatan dan platform yang berbeda. Konten mengenai edukasi mendalam tentang spesifikasi produk secara professional pada situs web lebih cocok diterapkan untuk B2B dibandingkan B2C, sedangkan B2C lebih cocok dengan konten digital marketing yang informatif dan menghibur di platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.